Pindah jurusan intinya :)
Pernah merasa terjebak dalam keadaan ? Salah melangkah, salah arah, salah jurusan.
Lalu harus apa sekarang. Maju ? Mundur ? atau diam jadi makhluk tak berguna di sudut kota *loh
Hidup itu kadang tak selamanya berjalan mulus, tapi tak selamanya juga ada polisi tidur kaaan ?
Kadang yang perlu kita lakukan hanya meng gas lebih dalam dan tidak mogok di polisi tidur itu.
Karena hidup itu dapat dianalogikan ke dalam semua aspek kehidupan kita, dan pintar-pintarlah mengambil pesan yang Tuhan sampaikan dalam setiap jengkalnya.
Mari mulai bercerita ..
Aku manusia labil yang memiliki banyak keinginan. Dulu semasa SMA doa terindahku adalah menjadi seorang psikolog, ya senang mengamati perilaku orang sekitar senang mengamati perubahan emosi seseorang yang kadang seseorang sembunyikan dari balik topengnya. Ya cita-cita umum anak SMA di sekolah ku dulu kebanyakan ingin melanjutkan ke Fakultas Psikologi, namun apa daya dari mulai jalur undangan smpai Sbmptn tak satupun aku memilih psikologi *guling-guling..dan ternyata Tuhan memiliki kehendak untuk tidak meloloskan aku di jalur undangan dan harus berjuang di Sbmptn dan ya ya ya karena aku anak saintek manut saja pada keinginan orang tua untuk memilih pilhan pertama di SITH-ITB, kedua Tekpang unpad daaan dan dan terhasut oleh omongan guru dan orang sekitar untuk mengambil pilihan ke tiga di Peternakan Unpad dengan alasan cari aman. Sebenarnya bung tidak ada yang salah dengan alasan mengambil pilihan untuk cari aman masuk PTN, tapi yang salah adalah ketika yang kau pilih bukan yang kau cinta, ketika yang kau pilih hanyalah sebatas menyenangkan pihak tertentu tanpa kamu ikut menikmatinya, ketika yang pilih adalah yang kau benci, Salahnya disitooo.
Ya lalu aku tak lagi berdoa masuk psikologi dan hanya berdoa semoga bisa diterima di Unpad karena sejujurnya aku lebih suka masuk Unpad.Ya karena doa hanyalah seperti Es Jeruk tanpa Jeruk jika tidak ada usaha, kadang proses itu lebih penting daripada hasil bung maka darisitu usahaku tak hanya sampai maghrib di tempat bimbel tapi sampai malamhh. Walau sudah bisa jangan pernah merasa sombong bung terus belajar dan kalau bisa sih sekalian mengajar supaya ilmunya nerap, dulu sukanya sih berduaan belajar sma teman seperjuangan hamidah yang dengan hebatnya dia diterima di UPI lewat jalur undangan.. dimana sistem belajar kita adalah mengulang berbagai soal sampai bisa dan menguasai konsep, dia ngajarin aku matematika dan aku mengajari dia biologi, asik bung ketika kita bisa berbagi dan dibagi ilmu oleh orang lain ;)
Okai mari lanjut ketika doaku dikabul :') jeng jeng jeng masuk mana hayooo. ternyata aku masuk unpad tapinya masuknya di Peternakan Unpad dan langsung nangis.. , antara bersyukuurrr dan pengen kabuuurrr, dapat anda bayangkan ketika seseorang takut hewan masuk peternakan ? ya seperti menatap langit tanpa matahari selama 4 tahun.. tidak ada yang salah dengan Fapet, yang salah adalah ketika aku memilih apa yang sangat sulit untuk aku cintai, aku tahu masuk Fapet Unpad merupakan sebuah prestasi dimana banyak orang orang sukses bercucuran dari sana, tapi apa daya jika aku tak cinta.. Tapi satu kebanggan ketika orang tuamu bangga kamu masuk PTN, rasakan bung senyuman di wajah mereka ketika mereka dengan bangga menjawab pertanyaan "anaknya masuk mana bu?" dan sang orang tua menjawab dengan senyuman bagai matahari pindah ke wajah mereka .. "Unpad alhamdulillah". U know what i mean lah itu sebuah kebahagiaan ketika melihat orang tua mu bahagia..
Lalu tibalah sataanya ospek lalu memulai perkuliahan daaaan tangisku menjadi jadi ketika aku merasa salah jalan, ketika aku masuk labirin yang ujungnya kaya udah ketutup semen, ketika aku seperti masuk bungkus ciki yang walaupun enak tapi aku terkurung bung. Aku merasa antara hidup dan tak hidup, ketika aku merasa berjalan dalam bimbang.. Tapi ini bukan titik untuk aku jatuh tersungkur, tertendang, dan terguling. Aku berniat untuk berprestasi supaya mendapatkan beasiswa lalu bergabung di BEM fakultas dan mengikuti salah satu UKM.Ternyata setelah beberapa bulan berjalan aku sadar bahwa mendapatkan prestasi yang baik dengan IP tinggi itu mudah, yang sulit adalah ketika menempatkan hatiku di sini, di tempat aku harus berpijak walau aku tak suka, yang sulit itu ketika aku harus mencintai apa yang aku lakukan disini, dan benar saja aku tak punya semangat untuk mengikuti acara ini itu di fakultas, yaa lebih baik diam dirumah nton tv.
Hingga akhirnya aku merasa untuk harus pindah jurusan aku berfikir aku harus mencoba, walaupun setidaknya aku gagal setidaknya aku tak menyesal karena aku tlah mencoba. Dan tibalah di akhir semester 1 ketika UAS dmulai dan aku tetap mengikuti apa yang seharusnya aku ikuti dan mempelajari dengan baik apa yang harusnya aku pelajari dan bung alhamdulillah IP semester 1 memuaskan, namun aku tetap harus berusaha banting setir. Mulai libur semester awal aku meminjam buku-buku soshum ke teman semasa SMA untuk belajar demi ikut sbmptn 2014, tak ada satu haripun di libur semester aku luput mengerjakan soal dan memahami konsep soshum karena niat mau ambil soshum di sbmptn nanti, tapi masih sering main koo tenang aja semuanya harus imbang.
Semester 2 pun dimulai ketika teman teman kini menjadi sahabat,ketika dosen mulai mengenalmu diantara mahasiswa yang lain (menurutku ini sebuah kebanggan), ketika orang-orang mulai berkata "udahlah disni aja jngan pindah, kurang apa coba kamu disini" dan aku hanya tersenyum, dan aku pun mulai cinta pada fakultas ini.. tapi tak pernah mengurungkan niatku untuk pindah ke jurusan lain.
Dan akupun masih terus belajar untuk pindah jurusan, dan bismillah tujuan selanjutnya adalah UGM, Universitas nomor 1 di Indonesia, dimana kakak ku tlah lebih dahulu menjajaki kampus ini, oke aku rasa aku juga bisa memakai jas almamater UGM tahun ini. Dengan yakin kini aku memilihi FaPsi UGM, Sosiologi UGM, dan Sosiologi Unpad.. banting stir qaqaa.
Dan tak bisa dipungkiri ketika dilema begitu menusuk ketika aku telah benar-benar cinta pada Unpad, aku juga menjadi panitia Prabu Unpad 2014 ketika disana aku bertemu mahasiswa dari fakultas lain terutama FTG *eh , dan aku sangat senang bertemu dan berkumpul dengan mahasiswa dari fakultas lain disini, tapi harus tetap fokus pada tujuan awal, ini karena aku tahu bahwa hidupku tidak hanya di semester ini, bagaimana jika di semester selanjutnya kamu merasa 'salah' mau apa coba ?
Dan tibalah saat UAS bentrok dengan saat Sbmptn, udah paling galau ini mah , ketika ya well aku akhirnya memilih untuk fokus UAS, dsn alangkah pengertiannya dosen biokimia yang mengganti jadwal UAS yang bentrok dengan jadwal sbmptn ke hari lain, akhirnya untuk satu hari aku dapat fokus untuk sbmptn. Dan jengjengjengjeng tiba saatnya ujiaan doa tiada tara, dan tujuanku harus lurus, tak boleh ada niat jelek mengotori hati, bismillah aku terima apapun hasilnya. Oh ia sbenernya angkatan aku juga banyak yang ikutan lgi Sbmptn jadi banyak temen bero :')
Dan bung sambil menunggu pengumuman Sbmptn aku melalui hari dengan sahabat sahabat baru di Fapet dan mereka itu seperti embun embun yang menemani kekeringan hatiku, dan ikut pelatihan panita Prabu 14. Dan tiba saatnya nilai ipk keluar, entah syukur bagaimna yang hrus aku ucapkan ketika ipk total alhamdulillah diatas 3,5, aku bisa buktikan bahwa aku tak cinta bukan berati aku menjadi bodoh dan tak mau berusaha, dan percayalah bung aku ngerjain sendiri dibantu Allah :') seneng ia seneng ..senengnya tuh dimana mana :)
Datanglah hari dimana pengumuman Sbmptn muncull. bismillah dengan hati-hati ku buka alamat webnya dan dan dan dan jengjengjeng keterima di Sosiologi UGM !! ahhh langsung nangis nangis nangis nangis bahagiaaaaaaaaaaaaaa. Dan ketika kuberi tahu orang tuaku, wajah mereka 2 kali lipat lebih bahagia dri yang sebelumnya :')
ya karena Tuhan tak kan pernah salah bukan mengatur rizki hambanya.. karena Tuhan selalu tahu mana yang terbaik bagiku.. dan tak pernah ada sedikitpun penyesalan aku pernah berkuliah di Fapet Unpad, dimana aku dapat beribu pelajaran hidup, beribu pengetahuan baru, bertemu banyak orang hebat, menjalin banyak relasi dengan dosen dan mahasiswa lain. Bung mungkin Tuhan menyiapkan ini untuk mengggerus terlebih dahulu kesombongan yang telah membuat hatiku berkarat, mungkin Tuhan ingin aku mendekatkan diriku pada-Nya, mungkin ada berjuta rencana lain yang aku tak tahu dibalik semua jalan ini..
Dan tibalah saat berpamitan kepada semua orang di Unpad, tangisku tak terkira meninggalkan mereka semua, dosen , teman, odong-odong, jatos, gerlam, ah semua kecintaan aku.
Bung kini aku duduk disini.. di kota Yogyakarta.. menjadi seorang dari ribuan mahasiswa baru di PTN terbaik se Indonesia, menikmati perjuangan ku dulu, menikmati perjuanganku sekarang, menjadi saksi dari doa yang terpanjat kepada Tuhan, mendapatkan teman teman yang kelak akan menjadi sahabat terbaikku, menjajakan kaki di kota orang, menikmati kegalauan ketika rindu kota Bandung, semua ini aku lewati dengan satu kelegaan hati.. Dan untung usiaku belum tua jadi ikut angkatan bawah juga usianya ga beda jauh, malah banyak yang lebih tua dari aku haha *tertawa bahagia. Memang belajar soshum tak semudah belajar saintek mungkin karena pola pikirnya masih belum nyambung.. tapi aku menikmati semua proses yang menempaku kini. Ini pilihanku, resiko ku, jalani dan cintai.. Mari mulai melangkah kemanapun jalan yang aku suka, ikut kegiatan ini iti ini itu nikmatiiii ketika Tuhan mengindahkan do'a mu.. Lekas selesaikan dan jadilah orang berguna bagi diri sendiri, orang tua, dan bangsa Indonesia. Jngan pernah jadi mahasiswa jika hanya diam seperti ayam bertelur.
Tuhan, kau yang terbaik..
Yogyakarta 21 september 2014
Fadhilah Dwi Puteri Aunillah
Lalu harus apa sekarang. Maju ? Mundur ? atau diam jadi makhluk tak berguna di sudut kota *loh
Hidup itu kadang tak selamanya berjalan mulus, tapi tak selamanya juga ada polisi tidur kaaan ?
Kadang yang perlu kita lakukan hanya meng gas lebih dalam dan tidak mogok di polisi tidur itu.
Karena hidup itu dapat dianalogikan ke dalam semua aspek kehidupan kita, dan pintar-pintarlah mengambil pesan yang Tuhan sampaikan dalam setiap jengkalnya.
Mari mulai bercerita ..
Aku manusia labil yang memiliki banyak keinginan. Dulu semasa SMA doa terindahku adalah menjadi seorang psikolog, ya senang mengamati perilaku orang sekitar senang mengamati perubahan emosi seseorang yang kadang seseorang sembunyikan dari balik topengnya. Ya cita-cita umum anak SMA di sekolah ku dulu kebanyakan ingin melanjutkan ke Fakultas Psikologi, namun apa daya dari mulai jalur undangan smpai Sbmptn tak satupun aku memilih psikologi *guling-guling..dan ternyata Tuhan memiliki kehendak untuk tidak meloloskan aku di jalur undangan dan harus berjuang di Sbmptn dan ya ya ya karena aku anak saintek manut saja pada keinginan orang tua untuk memilih pilhan pertama di SITH-ITB, kedua Tekpang unpad daaan dan dan terhasut oleh omongan guru dan orang sekitar untuk mengambil pilihan ke tiga di Peternakan Unpad dengan alasan cari aman. Sebenarnya bung tidak ada yang salah dengan alasan mengambil pilihan untuk cari aman masuk PTN, tapi yang salah adalah ketika yang kau pilih bukan yang kau cinta, ketika yang kau pilih hanyalah sebatas menyenangkan pihak tertentu tanpa kamu ikut menikmatinya, ketika yang pilih adalah yang kau benci, Salahnya disitooo.
Ya lalu aku tak lagi berdoa masuk psikologi dan hanya berdoa semoga bisa diterima di Unpad karena sejujurnya aku lebih suka masuk Unpad.Ya karena doa hanyalah seperti Es Jeruk tanpa Jeruk jika tidak ada usaha, kadang proses itu lebih penting daripada hasil bung maka darisitu usahaku tak hanya sampai maghrib di tempat bimbel tapi sampai malamhh. Walau sudah bisa jangan pernah merasa sombong bung terus belajar dan kalau bisa sih sekalian mengajar supaya ilmunya nerap, dulu sukanya sih berduaan belajar sma teman seperjuangan hamidah yang dengan hebatnya dia diterima di UPI lewat jalur undangan.. dimana sistem belajar kita adalah mengulang berbagai soal sampai bisa dan menguasai konsep, dia ngajarin aku matematika dan aku mengajari dia biologi, asik bung ketika kita bisa berbagi dan dibagi ilmu oleh orang lain ;)
Okai mari lanjut ketika doaku dikabul :') jeng jeng jeng masuk mana hayooo. ternyata aku masuk unpad tapinya masuknya di Peternakan Unpad dan langsung nangis.. , antara bersyukuurrr dan pengen kabuuurrr, dapat anda bayangkan ketika seseorang takut hewan masuk peternakan ? ya seperti menatap langit tanpa matahari selama 4 tahun.. tidak ada yang salah dengan Fapet, yang salah adalah ketika aku memilih apa yang sangat sulit untuk aku cintai, aku tahu masuk Fapet Unpad merupakan sebuah prestasi dimana banyak orang orang sukses bercucuran dari sana, tapi apa daya jika aku tak cinta.. Tapi satu kebanggan ketika orang tuamu bangga kamu masuk PTN, rasakan bung senyuman di wajah mereka ketika mereka dengan bangga menjawab pertanyaan "anaknya masuk mana bu?" dan sang orang tua menjawab dengan senyuman bagai matahari pindah ke wajah mereka .. "Unpad alhamdulillah". U know what i mean lah itu sebuah kebahagiaan ketika melihat orang tua mu bahagia..
Lalu tibalah sataanya ospek lalu memulai perkuliahan daaaan tangisku menjadi jadi ketika aku merasa salah jalan, ketika aku masuk labirin yang ujungnya kaya udah ketutup semen, ketika aku seperti masuk bungkus ciki yang walaupun enak tapi aku terkurung bung. Aku merasa antara hidup dan tak hidup, ketika aku merasa berjalan dalam bimbang.. Tapi ini bukan titik untuk aku jatuh tersungkur, tertendang, dan terguling. Aku berniat untuk berprestasi supaya mendapatkan beasiswa lalu bergabung di BEM fakultas dan mengikuti salah satu UKM.Ternyata setelah beberapa bulan berjalan aku sadar bahwa mendapatkan prestasi yang baik dengan IP tinggi itu mudah, yang sulit adalah ketika menempatkan hatiku di sini, di tempat aku harus berpijak walau aku tak suka, yang sulit itu ketika aku harus mencintai apa yang aku lakukan disini, dan benar saja aku tak punya semangat untuk mengikuti acara ini itu di fakultas, yaa lebih baik diam dirumah nton tv.
Hingga akhirnya aku merasa untuk harus pindah jurusan aku berfikir aku harus mencoba, walaupun setidaknya aku gagal setidaknya aku tak menyesal karena aku tlah mencoba. Dan tibalah di akhir semester 1 ketika UAS dmulai dan aku tetap mengikuti apa yang seharusnya aku ikuti dan mempelajari dengan baik apa yang harusnya aku pelajari dan bung alhamdulillah IP semester 1 memuaskan, namun aku tetap harus berusaha banting setir. Mulai libur semester awal aku meminjam buku-buku soshum ke teman semasa SMA untuk belajar demi ikut sbmptn 2014, tak ada satu haripun di libur semester aku luput mengerjakan soal dan memahami konsep soshum karena niat mau ambil soshum di sbmptn nanti, tapi masih sering main koo tenang aja semuanya harus imbang.
Semester 2 pun dimulai ketika teman teman kini menjadi sahabat,ketika dosen mulai mengenalmu diantara mahasiswa yang lain (menurutku ini sebuah kebanggan), ketika orang-orang mulai berkata "udahlah disni aja jngan pindah, kurang apa coba kamu disini" dan aku hanya tersenyum, dan aku pun mulai cinta pada fakultas ini.. tapi tak pernah mengurungkan niatku untuk pindah ke jurusan lain.
Dan akupun masih terus belajar untuk pindah jurusan, dan bismillah tujuan selanjutnya adalah UGM, Universitas nomor 1 di Indonesia, dimana kakak ku tlah lebih dahulu menjajaki kampus ini, oke aku rasa aku juga bisa memakai jas almamater UGM tahun ini. Dengan yakin kini aku memilihi FaPsi UGM, Sosiologi UGM, dan Sosiologi Unpad.. banting stir qaqaa.
Dan tak bisa dipungkiri ketika dilema begitu menusuk ketika aku telah benar-benar cinta pada Unpad, aku juga menjadi panitia Prabu Unpad 2014 ketika disana aku bertemu mahasiswa dari fakultas lain terutama FTG *eh , dan aku sangat senang bertemu dan berkumpul dengan mahasiswa dari fakultas lain disini, tapi harus tetap fokus pada tujuan awal, ini karena aku tahu bahwa hidupku tidak hanya di semester ini, bagaimana jika di semester selanjutnya kamu merasa 'salah' mau apa coba ?
Dan tibalah saat UAS bentrok dengan saat Sbmptn, udah paling galau ini mah , ketika ya well aku akhirnya memilih untuk fokus UAS, dsn alangkah pengertiannya dosen biokimia yang mengganti jadwal UAS yang bentrok dengan jadwal sbmptn ke hari lain, akhirnya untuk satu hari aku dapat fokus untuk sbmptn. Dan jengjengjengjeng tiba saatnya ujiaan doa tiada tara, dan tujuanku harus lurus, tak boleh ada niat jelek mengotori hati, bismillah aku terima apapun hasilnya. Oh ia sbenernya angkatan aku juga banyak yang ikutan lgi Sbmptn jadi banyak temen bero :')
Dan bung sambil menunggu pengumuman Sbmptn aku melalui hari dengan sahabat sahabat baru di Fapet dan mereka itu seperti embun embun yang menemani kekeringan hatiku, dan ikut pelatihan panita Prabu 14. Dan tiba saatnya nilai ipk keluar, entah syukur bagaimna yang hrus aku ucapkan ketika ipk total alhamdulillah diatas 3,5, aku bisa buktikan bahwa aku tak cinta bukan berati aku menjadi bodoh dan tak mau berusaha, dan percayalah bung aku ngerjain sendiri dibantu Allah :') seneng ia seneng ..senengnya tuh dimana mana :)
Datanglah hari dimana pengumuman Sbmptn muncull. bismillah dengan hati-hati ku buka alamat webnya dan dan dan dan jengjengjeng keterima di Sosiologi UGM !! ahhh langsung nangis nangis nangis nangis bahagiaaaaaaaaaaaaaa. Dan ketika kuberi tahu orang tuaku, wajah mereka 2 kali lipat lebih bahagia dri yang sebelumnya :')
ya karena Tuhan tak kan pernah salah bukan mengatur rizki hambanya.. karena Tuhan selalu tahu mana yang terbaik bagiku.. dan tak pernah ada sedikitpun penyesalan aku pernah berkuliah di Fapet Unpad, dimana aku dapat beribu pelajaran hidup, beribu pengetahuan baru, bertemu banyak orang hebat, menjalin banyak relasi dengan dosen dan mahasiswa lain. Bung mungkin Tuhan menyiapkan ini untuk mengggerus terlebih dahulu kesombongan yang telah membuat hatiku berkarat, mungkin Tuhan ingin aku mendekatkan diriku pada-Nya, mungkin ada berjuta rencana lain yang aku tak tahu dibalik semua jalan ini..
Dan tibalah saat berpamitan kepada semua orang di Unpad, tangisku tak terkira meninggalkan mereka semua, dosen , teman, odong-odong, jatos, gerlam, ah semua kecintaan aku.
Bung kini aku duduk disini.. di kota Yogyakarta.. menjadi seorang dari ribuan mahasiswa baru di PTN terbaik se Indonesia, menikmati perjuangan ku dulu, menikmati perjuanganku sekarang, menjadi saksi dari doa yang terpanjat kepada Tuhan, mendapatkan teman teman yang kelak akan menjadi sahabat terbaikku, menjajakan kaki di kota orang, menikmati kegalauan ketika rindu kota Bandung, semua ini aku lewati dengan satu kelegaan hati.. Dan untung usiaku belum tua jadi ikut angkatan bawah juga usianya ga beda jauh, malah banyak yang lebih tua dari aku haha *tertawa bahagia. Memang belajar soshum tak semudah belajar saintek mungkin karena pola pikirnya masih belum nyambung.. tapi aku menikmati semua proses yang menempaku kini. Ini pilihanku, resiko ku, jalani dan cintai.. Mari mulai melangkah kemanapun jalan yang aku suka, ikut kegiatan ini iti ini itu nikmatiiii ketika Tuhan mengindahkan do'a mu.. Lekas selesaikan dan jadilah orang berguna bagi diri sendiri, orang tua, dan bangsa Indonesia. Jngan pernah jadi mahasiswa jika hanya diam seperti ayam bertelur.
Tuhan, kau yang terbaik..
Yogyakarta 21 september 2014
Fadhilah Dwi Puteri Aunillah
Komentar
Posting Komentar