Pengalaman Menghafal Di YKTN Pusat (Hafal Quran Sebulan)
YKTN atau Yayasan Karantina Tahfidz Nasional sudah berdiri sejak tahun 2014 dan fokus untuk membantu setiap muslim yang ingin menghafalkan Al-Quran dengan waktu singkat dan menggunakan metode yang mereka miliki yakni metode Yadain. Visi YKTN sendiri adalah terwujudnya keluarga muslim minimal satu hafidz/hafidzah Indonesia 2030. Nama keren dari YKTN sendiri adalah Hafal Satu Bulan karena memang mereka memfasilitasi akselerasi menghafalkan Quran.
Aku sendiri tidak pernah
menyangka bisa sampai ke tempat ini. Jika bukan dengan semua ujian yang aku
alami dan karena Allah yang menggiring langkah ku kesini, maka rasanya sungguh
mustahil.
Aku mengetahui adanya YKTN ini
dari salah seorang teman dan juga sepupuku yang sudah lebih dulu menghafal di YKTN.
Ternyata di YKTN ada berbagai program
dimulai dari program seminggu, dua minggu, tiga minggu, sebulan, bahkan 3 bulan
untuk program mutqin.
Aku mendaftar pada bulan Juni 2020
untuk ikut di periode Angkatan 50 yang dimulai pada tanggal 29 Juli hingga 6 September.
Pendaftaran dan pembayaran dilakukan secara online. Setelah itu kita diminta
untuk merekam bacaan ngaji kita dengan hadr (cepat). Dan aku baru tahu
setelah masuk asrama bahwa tes itu adalah untuk melihat ke kelas halaqah yang
mana kita akan di masukan.
Pertama kali menjejakan kaki ke asrama yang ku dengar adalah lantunan ayat suci Al-Quran, hati ini merinding. Aku yang begitu banyak dosanya, Allah beri kesempatan untuk sampai di tempat ini. Terbayang saja rasanya tidak pernah..
Peserta angkatan 50 jumlahnya kurang lebih sebanyak 70 orang sehingga semua ditempatkan di asrama, tepatnya di daerah Cibulan. Masa pandemi covid ini menjadikan seluruh proses yang ada menjadi lebih ketat, semua peserta diminta membawa hahsil rapid test, atau bisa langsung mengikuti rapid test di lokasi. Saat registrasi pendaftaran peserta akan diberikan Totebag yang berisi Al-Quran Yadain, alat tulis, buku catatan, dan buku bacaan mengenai Oasis Al-Quran.
Aku mendapatkan kamar di lantai 2 tepatnya nomor 21 dan menjadi penghuni pertama di dalamnya. Kamar ini memili 4 ranjang tingkat yang berarti kapasitasnya adalah 8 orang dengan dua kamar mandi dalam dan juga lemari plastik di dalam kamar. Kondisi kamar cukup nyaman dan sangat bersih.
Aku yang semula mengira akan
menjadi peserta paling muda di kamar ternyata salah besar, ternyata ketika
semua teman sekamar ku sudah datang, aku menjadi yang paling tua haha.
Rata-rata peserta adalah anak usia SMA dan kuliahan. Dan ada juga peserta anak
SD, SMP bahkan orang tua.
Im so glad to meet my roommates! Keseluruhan temanku adalah gadis-gadis hebat yang selalu membuatku
mengucap MasyaAllah.
Amalia sudah memiliki bekal hafalan18
Juz, Zalfa yang merupakan peserta dari Angkatan sebelumnya dan rajin banget kalau
urusan bangun pagi, Fatimah yang masih SMP dan sudah memiliki banyak bekal
hafalan, Karimah yang lulusan Gontor dan menjadi guru sekaligus teman setia
satu halaqah, Elya dengan sholawat dan tingkah lucunya yang selalu membuat ku
gemas, Saskia dengan kemampuan menghafalnya yang super cepat, dan Desti yang berencana
akan melanjutkan kuliah ke Mesir. MasyaAllah aku yang tidak punya bekal
hafalan, yang mondoknya cuma pas SMP doang menjadi minder sekali sama mereka.
Aku mensyukuri rasa minder ini,
karena itu tandanya aku iri pada kebaikan dan keshalihan orang lain. Hal ini
membuat aku merefleksikan banyak hal untuk sesegra mungkin memperbaiki diri.
Beruntungnya aku Allah berikan kesempatan untuk banyak belajar dari mereka yang
masih muda ini.
Pada hari-hari awal di asrama
peserta masih diberikan materi perkenalan, motivasi, dan juga Metode Yadain (insyaAllah untuk bagaimana itu metode Yadain akan dijelaskan di Podcast Laku Bercerita). Pembicara diisi oleh berbagai ustadz keren, yang paling sepsial adalah adanya K.H
Ahsin Sakho Muhammad, MA., Al Hafidz yang merupakan ulama Al-Quran Indonesia. Sebuah
kesempatan emas bisa bertemu dan mendapatkan ilmu lagsung dari beliau. Di sesi awal
ini peserta diingatkan tentang meluruskan niat untuk apa mereka berada disini.
Barulah pada hari ketiga halaqah
efektif dilakukan. Halaqah adalah kelas-kelas dimana para peserta akan
menghafal dan menyetorkan hafalannya. Akhwat Angkatan 50 sendiri terbagi ke
dalam tiga kelas.
Untuk sistem kelas di halaqahnya
sendiri berisi 10-20 orang. Disini peserta akan duduk untuk ziyadah
(menambah hafalan), jika sudah lancar menghafal satu halaman maka peserta bisa
maju untuk setoran ke ustadzah (muhafidzah). Kecepatan menghafal setiap peserta
akan berbeda satu sama lain dan ini juga yang akan jadi ujian bagi mereka yang kecepatan menghafalnya masih lambat :')
Di asrama peserta tidak dipekerkenankan memegang dan menggunakan gadget kecuali di hari Jumat bada dzuhur sampai jam 5 sore. Disini peserta biasanya akan menghubungi keluarga daaaan pesan gofood haha jajan. Dua minggu sekali di Jumat pagi juga ada senam bersama.
Di asrama hidup kita akan
dikondisikan untuk selalu membersamai dan dekat dengan Al-Quran.
Jadwal halaqah pertama ada di jam
03.30 pagi hari. Biasanya aku dan teman sekamar bangun jam 02.30 atau
jam 03.00. Untuk urusan mandi kamar 21 sendiri terbagi menjadi dua kloter,
kloter mandi sebelum shubuh dan kloter mandi pagi setelah makan haha. Sebelum
turun ke halaqah peserta biasanya sholat tahajud terlebih dahulu di kamar
masing-masing.
Halaqah akan jeda saat masuk waktu shubuh untuk melakukan shubuh berjamaah dan kemudian lanjut halaqah hingga jam
07.00 pagi. Jam 07.00-08.00 adalah kesempatan peserta untuk makan, mandi,
sholat dhuha, dll. Hal yang menjadi poin plus di asrama adalah kondisi dan
kualitas makanan yang sangat baik, mulai dari komposisi menu hingga rasa
masakan dapat membuat beberapa teman (termasuk saya) naik berat badannya :D
Halaqah kemudian dilanjutkan mulai jam 08.00
hingga jam 11.00 siang. Peserta sangat dianjurkan (hukumnya mendekati wajib)
untuk tidur siang. Biasanya aku dan teman -teman akan jajan di koperasi akhwat
lalu kami ngemil bersama di kamar sebelum tidur siang. Saat adzan dzhur
berkumandang kami akan lekas bangun ambil air wudhu dan turun untuk sholat
berjamaah.
Setelah sholat maka akan dilanjut
dengan makan siang dan beristirahat untuk memulai halaqah selanjutnya di jam
13.00 hingga ashar. Seperti biasa ashar peserta akan jeda untuk melaksanakan
sholat berjamaah dan lalu dilanjut halaqah hingga jam 17.00. Jam 17.00 hingga
adzan maghrib adalah kesempatan peserta untuk makan, mandi dan persiapan
sholat. Hal yang tidak terlupakan adalah ketika kami kamar 21 biasanya ribut
mengucapkan ‘Badaqi’, yang artinya aku mengantri setelah kamu mandi .
Ketika adzan maghrib berkumandang
kami lekas menuju mushola untuk sholat berjamaah, dan kembali ke tempat halaqah
hingga isya. Jeda atara maghrib ke isya adalah waktu yang paling singkat di
halaqah. Bada isya pun kami Kembali melanjutkan halaqah hingga pukul 21.00. Jam
21.00 adalah waktu peserta untuk tidur dan beristrahat. Sebelum tidur biasanya
kami pun masih mengulang atau menyiapkan hafalan untuk esok harinya.
MasyaAllah tak pernah
terbayangkan bahwa diri ini akan merasakan 11 jam dalam sehari hidup bersama dengan Al-Quran. Sebuah
kenikmatan yang tak ada dua, dan belum tentu bisa aku temukan di tempat dan waktu
yang lain.
Selama hidup, tinggal di YKTN
adalah salah satu momen paling menenangkan karena hidup kita hanya memikirkan Al-Quran
dan ibadah apa lagi yang bisa dimaksimalkan disini.
Disini untuk pertama kalinya aku
melihat dan merasakan galau karena Al-Qur’an. Jika biasanya galau karena urusan
hati atau urusan dunia lainnya, disini kita akan bisa merasakan galau karena Al’Quran.
Kita bisa galau sedemikian rupa karena sulit menghafal, galau karena temen yang bisa bolak balik setoran tapi kita lambat sekali progressnya, galau karena bacaannya banyak yang salah, galau karena kita mentadabburi ayat, dan semua hal yang berkaitan dengan Al-Quran.
Di hari ke setelah aku selesai dengan juz 30 dan akan lanjut di Juz selanjutnya, aku mengalami krisis karena rasanya sangat sulit
untuk menghafal. Aku ada di kelas yang paling expert dimana peserta lainnya
adalah mereka yang sudah pernah menghafal bahkan sampai 30 juz, sedangkan aku
baru saja mulai menghafal. Rasa minder, sulit menghafal, malu, semuanya campur aduk
jadi satu. Akhirnya maju dan menangis banjir air mata ke ustadzah karena sedih
bgt ga bisa menghafal.
“Ustadzah saya ga bisa, saya
kesulitan menghafal, saya banyak dosa ustadzah, saya banyak dosa”
Ustadzah pun menjawab bahwa wajar untuk yang baru menghafal mengalami kesulitan, namun itu semuanya akan terlewati, nanti akan terbiasa, ini adalah ujian awal, Allah mau lihat ketika kamu dapat kesulitan mau nyerah apa mau tetap maju.
Selain itu beruntungnya disini para ustadz juga siap
jika ada peserta yang ingin konsultasi, para peserta juga selalu diberikan
semangat dan motivasi. Aku adalah salah satu peserta akhwat yang sampai diminta
ke kantor dan bertemu Ustadz Ridwan, beliau adalah ketua YKTN. Inget banget ketika di kantor
aku ga kuat menahan nangis karena saking sedihnya mengingat kondisi diri yang down
banget, kerasa banyak banget dosa di masa lalu, ngerasa ga ada apa apanya di
bandingkan teman yang lain. Tapi alhamdulillah aku dan teman-teman yang lain
diberi semangat dan diajari mengenai metode Yadain. Sepulang dari kantor agak
sedikit lega.
Beruntungnya juga aku punya teman
yang senantiasa memberikan semangat. Teringat banget kata-kata mereka
“Teh membaca Al-Quran itu adalah
kebaikan, kebaikan kan akan menghapus keburukan, dengan teteh terus menerus
mengulang bacaan Al-Quran berarti teteh lagi nanam banyak kebaikan dan menghapus
keburukan. Jadi jangan sedih ya".
"Teh kalau teteh ngulang-ngulang
di halaman ini, berarti halamannya sayang sama teteh, halamannya mau deket sama
teteh sampai teteh bener-bener lancar, teteh semangat yaa”.
MasyaAllah memang benar bahwa
memiliki teman dekat yang baik dan positif akan membawa dampak positif juga
terhadap diri.
Aku juga teringat dengan teori
Ustadz Yadi Iryadi tentang menghafal dengan Metode Yadain
Untuk yang baru menghafal Juz
30-29 maka rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 3-7 jam / halaman
Lalu lanjut ke Juz 1-3 dibutuhkan
waktu 1-2 jam/halaman
Lalu di Juz 4-10 akan semakin
cepat ritmenya yakni 30-60 menit/halaman
Di juz 11-18 ritmenya 20-30 menit
per halaman
Dan jika sudah mendekati akhir
yakni juz 19-27 maka hanya membutuhkan waktu 10-20 menit/halaman.
MasyaAllah mungkin ritme ini tidak bisa disamaratakan ke semua orang tapi aku menemukan di halaqahku sendiri mereka yang hafalannya sudah melebihi setengah bagian Al’Quran benar-benar bisa menghafal satu halaman dalam 15 menit. Maha kuasa Allah yang memudahkan Al-Quran untuk dihafalkan oleh hamba Nya.
Teringat kutipan ayat di dalam Surah Al Qomar yang bahkan diulang hingga empat kali yakni di ayat 17,22,32,40
وَ لَقَدۡ یَسَّرۡنَا الۡقُرۡاٰنَ لِلذِّکۡرِ فَہَلۡ مِنۡ مُّدَّکِرٍ
Dan sungguh, telah Kami mudahkan Alquran untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
Jika Allah SWT yang menciptakan Al-Quran saja sudah menjamin kemudahan dalam mempelajari Al-Quran, lantas adakah alasan kita untuk menyerah ?
Semua kembali pada diri manusia itu sendiri mau seberjuang dan se ikhlas apa dalam memperjuangankan Al-Qur'an.
----
Pasca lima minggu berada di asrama akhirnya masa yang dinanti tiba yakni wisuda. Di hari sebelum wisuda para peserta akhwat megadakan perpisahan. Ini adalah momen dimana tawa dan haru bercampur menjadi satu. Nikmat berkumpul dengan para penghafal Quran ini sungguh tiada duanya.
Ketika wisuda peserta akan mendapatkan syahadah (ijazah) dalam bahasa dan tulisan Arab, disini juga akan dicantumkan berapa banyak Juz yang berhasil dihafal dan disetorkan.
Hal yang paling mengharukan adalah bahwa mereka yang mampu menghafal dan menyetorkan 30 Juz maka akan mendapatkan syal khusus dari YKTN sebagai penanda bahwa mereka telah khatam. MasyaAllah betapa bahagia dan beruntungnya para orang tua mereka.
Lima minggu di YKTN adalah
kesempatan paling berhaga yang Allah karuniakan di hidup aku. Walau aku tidak
bisa mencapai target hafalan di awal, namun berapapun yang sudah aku dapatkan
saat ini itu adalah amanah yang Allah percayakan untuk aku jaga sepanjang
hidupku.
Bagi teman-teman yang ingin menghafalkan Al-Quran
YKTN bisa menjadi salah satu tempat pilihan karena disana semua aktivitas kita
akan didukung untuk bisa menghafalkan Alquran dengan alur maju terus ke depan.
Selebihnya setelah pulang tugas kita adalah me murojaah bacaan yang sudah kita
hafalkan.
Wallahualam Bi Showab semoga
Allah senantiasa menjadikan kita hamba yang selalu mendekatkan diri padaNya.
Komentar
Posting Komentar