Berangkat ke Taiwan, Jawaban Allah atas Doa hambaNya


”Allah itu maha kuasa. Allah bisa memindahkan Rasulullah dari satu tempat ke tempat lain dalam satu malam.
Bagi Allah adalah perkara kecil  untuk membawa makhluk se kecil aku pergi ke luar negeri”

Salah satu keyakinan yang selalu aku yakinkan dalam hati


Februari 2019
“Mbak aku udah punya pasporrr. Tahun ini aku pengen bisa ke luar negeri mbak, untuk conference atau apapun itu” cerita ku pada Mbak Erma dengan penuh semangat.

“Iya ayo Dil nanti kita pergi bareng ya ayo semangat target kita tahun ini harus tercapai” Jawab Mbak Erma tidak kalah semangat

  Juni 2019
Ada call for paper dan conference d Belanda. Abstrak paper yang lolos akan dapat invitation untuk berangkat dan presentasi ke Belanda. Aku dan Mbak Erma kemudian submit abstrak paper untuk ikut conference tersebut.

Juli 2019
Aku mendapatkan email bahwa paper yang kami submit belum lolos
Tidak apa, sedih saja sewajarnya. Allah  belum pareng

Agustus 2019
Ada email masuk dari panitia conference.
Email yang menyatakan bahwa abstrak kami lolos untuk dibawa k Belanda.
 Invitation letter bertanda tangan sudah di tangan. Sujud syukur atas segala doa usaha yang mendekatkan kami pada mimpi

“Mbak ayo kita harus segera bikin visa”

“Dil tapi kok aku galau, kok aku takut ya, soalnya awalnya kita ga keterima”, jawab Mbak Erma


Masih Agustus 2019
Mbak Erma menghubungi panitia conference untuk mengklarifikasi invitation letter dan penerimaan yang kami dapatkan.
Benar saja, ternyata terdapat kesalahan di pihak panitia. Paper kami memang belum lolos.  


Astghfirullah ternyata rasanya ditarik ulur pengharapan itu menyakitkan, 
Ada harap yang harus dikubur, ada sabar yang harus dipupuk
Sampai jumpa Belanda, semoga suatu saat Allah menyampaikan aku mengunjungi mu

Oktober 2019
Aku mengikuti salah satu seleksi untuk sebuah kegiatan di Malaysia
Semua aturan pendaftaran dan seleksi sudah ku lengkapi. Sudah yakin. Sangat yakin.
Namun nyatanya Allah bilang belum saatnya
Masih belum saatnya diri untuk dapat berkelana

Masih Oktober 2019
Aku mendapatkan wa dan email bahwa aku terpilih menjadi peserta yang berkesempatan mengikuti program untuk menggantikan peserta lainnya. Namun perlu membayar sejumlah uang karena tidak bisa mendapatkan fasilitas fully funded.
Darimana uang sebanyak itu aku dapatkan. Pergi ke luar negeri diluar kegiatan conference adalah bukan prioritasku menggunakan uang tabungan

Oktober-November 2019

Ya Allah sudah hampir setahun semenjak aku bermimpi untuk bisa pergi ke luar negeri
Ya Allah sudah banyak upaya yang aku usahakan untuk mewujudkannya
Ya Allah barangkali dalam proses ini memang ujub dan takabur ku masih tinggi, maka ampunilah
Ya Allah Engkau pernah berjanji bahwa siapa yang memohon kepada Mu makan akan Engkau kabulkan
Ya Allah Engkau pemilik semesta, bagi Mu sangat kecil bumi ini, bagi Mu sangat mudah memindahkan Rasulullah dari satu tempat ke tempat yang jauh hanya dalam satu malam saat peristiwa Isra Miraj
Ya Allah tentulah sangat mudah bagimu memindahkan hamba-hambamu yang kecil ini kemanapun Engkau mau. Kuasa Mu Rahmat Mu melampaui semesta dan seisinya.
Maka hamba berdoa hanya kepada Mu dengan segala kerendahan hati untuk memohon kuasa Mu.
Semoga mimpi hamba untuk dapat pergi ke luar negeri dapat tercapai

Pertengahan November 2019
Tidak genap sebulan aku berdoa
Salah satu proyek riset kami bersama dosen ternyata lolos untuk dipresentasikan ke Taiwan pada akhir November.
Saat itu  rencana yang berangkat hanya dosen kami saja, namun aku dan Mbak Erma memberanikan diri untuk bertanya apakah kami boleh ikut ? Tidak apa jika menggunakan dana pribadi.
Tidak disangka kami mendapatkan respon yang sangat baik.
Terima kasih sebesar besarnya kepada Dosen kami yang telah memberikan kesempatan, dukungan dan banyak bantuan.

“Barangsiapa yang memudahkan urusan orang lain, maka akan Allah mudahkan urusannya”.
Kami tidak dapat membalas , tapi kelak Allah yang akan selalu memudahkan urusan beliau.

November 2019. H-Seminggu sebelum keberangkatan
Kami baru mendapatkan surat undangan resmi dari Taiwan sebagai persayaratan membuat Visa. Semua diantara mungkin dan tidak mungkin untuk melanjutkan keberangkatan. Dalam seminggu semua persyaratan harus diselesaikan baik visa, pesawat, penginapan, dll.
Allah maha kuasa atas segala sesuatu, dengan segala ketidak mungkinan yang menjadi mungkin jika bersama Allah. Semua persyaratan selesai bahkan pada hari H keberangkatan.

28 November 2019
Aku dan Mbak Erma langsung bertemu di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Diri masih menahan atas segala ketidak mungkinan kegagalan keberangkatan. Bibir masih bertasbih kepada Allah

29 November 2019 – 3 Desember 2019
Taipei, Taiwan

QS Albaqarah 186
“Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah Ku dan beriman kepada Ku, agar mereka memperoleh kebenaran”

Tuhan yang Maha dekat, yang maha Kuasa, telah menunjukan Kuasanya
Atas segala kecewa, atas segala lelah yang dirasakan hambanya, hari ini terganti dengan rasa syukur yang tiada dua.

Aku dan Mbak Erma mewujudkan celoteh kami di bulan Februari 2019 untuk dapat pergi ke luar negeri dan tercapai pada November 2019.
Gagal ke Belanda, gagal ke Malaysia, Allah mengirim kami ke Taiwan.
Keajaiban lain yang Allah berikan adalah kami mendapatkan uang dari kampus untuk mengganti tiket pesawat dan penginapan. Lihat kan ? Tuhan siapa yang maha kaya ?

Aku lantas teringat Kata salah seorang ustadz hidup seorang muslim itu ada di antara dua perkara. Sabar dan Sykur. Jika sedih dia bersabar, jika senang dia beryukur. Selalu ada pahala dan kebaikan atas semua peristiwa yang terjadi.

Maka semoga aku, kamu, dan kita semua memiliki sabar dalam bermimpi, memiliki upaya kuat dalam berusaha, dan memiliki doa dan kepasrahan tiada dua kepada Allah.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman mendapatkan Beasiswa IMPACT UGM

Kiat Cepat Menyelesaikan Skripsi/Tesis/Tugas Akhir

Pindah jurusan intinya :)